Translate

Senin, 24 Desember 2012

Hujan dan Kamu

Seperti biasa langit pekat kembali menyelimuti Pontianak, kurang lebih selama seminggu belakangan ini Kota Khatulistwa selalu diguyur oleh tetesan air mata awan, yang terkadang bisa menenangkan dan juga bisa menyakitkan. Aku kembali menyusuri rintik-rintik hujan dengan kedua mataku, waktu sudah menunjukan pukul 9 malam namum Pak Busri supir pribadi ayahku belum juga datang menjemputku, mataku kemudian menyusuri koridor sekolah, yah memang jam 9 sudah terlarut malam bagi seorang siswi harus berdiam seorang dir disekolah. Mau bagaimana lagi? jabatan ku sebagai ketua osis disekolah ini mengharuskan ku pulang selarut ini.

"Tidak ada orang? huft ya tuhan semoga tidak ada hal buruk yang akan terjadi kepadaku" ujarku dalam hati dan kemudian menyusuri rintik-rintik hujan sambil sesekali melihat homescreen smartphone ku. Namun tiba-tiba aku merasa seseorang sedang mengamtiku, sedangkan seperti sepengetahuan ku tidak ada satu orang pun yang tersisa selain aku. Deny orang terakhir yang berpamitan denganku sekitar setengah jam yang lalu, konyol rasanya kalau Deny masih betah dan mau menungguiku hingga selarut ini. Lamunan ku terbuyarkan oleh sorotan lampu mobil yang menyilaukan Pak Busri sudah datang tanpa aku sadari aku bergumam pelan "syukurlah" dan berlari kecil menuju mobil.

"Non Karin maaf ya bapak gak maksud bikin non nunggu selama ini" ujar Pak Busri ketika aku baru  memasuki mobil.

"Iya pak gak papa, ya udah pak langsung pulang aja." ujarku sambil merebahkan badan. Kembali aku buyar dalam lamunan ku menyusuri jalan Pontianak yang masih diguyur oleh hujan yang terus membahasi jalan.

............

"Ma Pa aku pulang" teriak ku, tapi tidak ada satu orang pun yang menyahut. Ehm lagi-lagi mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka yang anak  entah mengapa bisa begitu penting dibandingkan aku anak mereka, dengan langkah yang lemah aku masuk kekamarku. Yah selalu begini, meski pun aku punya segalanya tapi aku tidak punya kasih sayang orang tua mereka terlalu sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Kurebahkan tubuhku diatas medan magnet dunia dan berdoa semoga hari esok jauh lebih indah dari pada hari ini.

Wooooooooooooo part I ceman-ceman maaf kalau agak jelek hahaha amatiran juga :D
SALAM CENAT CENUT
nadya xx