Translate

Minggu, 26 Desember 2010

Ada apa dibalik tanggal 26

26 mitos dan mitos yah. Kebanyakan orang percaya bahwa itu adalah tanggal sial untuk Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan beberapa bencana alam yang terjadi diTanggal 26. Kesialan angka 26 bagi INA dimulai dari tsunami yang terjadi dibanda ache pada tanggal 26 desember 2004,dan ditutup dengan 26 november 2010 yaitu erupsi merapi. Hal ini semakin meperkuat mitos yang sering berkembangf dimasyrakat. Mereka percaya akan hal itu bahwa tanggal 26 benar benar tanggal sial untuk INA. Dan hal itu pun dibuktikan lagi dalam laga final AFF LEG 1 semalam. INA telak telak dikalahkan oleh malay dengan skor 0-3 kejadian itu jag terjadi pada tanggal 26 JUGA!
Entah kenapa persepsi seprti ini semakin mencuat ditenagh tengah masyarkat INA. Ya haru saya akui beberapa masyarakat setidaknya percaya akan mitos yang acap kali terjadi di INA dan lagi lagi hal itu dijadikan sbeuah keyakinan buat sebagain masyarakat!

Kecurangan Malaysia dalam laga AFF

MALAYSIA BANGSAT MALAYSIA MENANG DENGAN KECURANGAN BUKAN KARENA SPORTIFITAS!
ya sangat benar kemenangan Malyasia dalam Final piala AFF tadi malam adalah murni kecurangan. Dan yah wasit yang kelihatan memihak Malaysia. Itu sangat jelas terlihat dengan tidak dikeluarkannya kartu kuning dalam beberapa pelanggaran yang dilakukan malaysia. Dan beberapa pelanggarana yang jelasjelas dilakuakan pemain malaysia malah diabaikan oelh wasit! sungguh teragis! Dan yeah tentu laser dan lemparan botol air mineral yang dilakukan oleh suproter maling sia! entahlah apakan ini namanya sportifitas atau tidak. Tapi hebatnya kasus laser ini sudah terjadi dalam dua pertandingan ,yaitu tadi malam dan laga malaysia vs laos yang berdampak menangnya malaysia dalam laga tersebut dan lagi-lagi KEMENANGAN KARENA KECURANGAN.
Suproter malaysia acapkali menyorotkan sinar laser kepada penjaga gawang dan disetiap tendangan sudut yang dilakukan oleh pemain Indonesia.
*sekian -__-

Sabtu, 11 Desember 2010

Long time not post

Kendengarannya si kayak orang udah lama ga ngepost. Tapi nyatanya engga juga baru beberapa hari yang lalu gue ngepost tenatng Rupert Grint my future husband! ahah ngayal banget lo ngayal gila! mana mungkin gila dia mau ckk
setres entah dapet ilham dari mana malam ini gue niat banget buat negpost =.= eer err oke cerita apa? oh ya mau tau ga? engga kayaknya? iyakan udah nagku aja deh! Nilai matematika gue 49 loh! sungguh nilai yang sangat ironis diantara masalah yang kian runyam di Tanah Air tercinta ini!
Apalagi? soal ulangan seperti biasalah ulangan yang beberapa yang saya anggap runyam se runyam runyamnya (lebe nya gue dipostan yang ini) gak papalah maklum udah lama ga ngepost hahaha
apa lagi yang mau diceritaan? ayo apa. silakan divote nanti
see ya

Selasa, 07 Desember 2010

Dari Awal memang mengicar peran Ron Weasley

“RON adalah pahlawan. Dia selalu ada untuk teman-temannya -- kadang dengan cara yang tak terbayangkan. Dia juga menjadi penghibur di saat penuh tekanan, orang yang kocak. Ron akan mengesampingkan ketakutannya untuk mendukung dan melindungi orang-orang yang ia cintai. Bagi saya, itulah keberanian sejati.”

Itu yang dikatakan Rupert Grint, pemeran Ron Weasley mengenai karakter yang ia mainkan kepada Brian Sibley, penulis buku Harry Potter Film Wizardry.

Sejak awal, Rupert mengincar karakter Ron Weasley. Tidak seperti anak-anak lain yang memilih peran utama, Rupert hanya ingin peran Ron. “Saya ikut audisi karena saya pecinta buku-buku Harry Potter dan pernah menang lomba mirip Ron Weasley,” kata pemilik rambut merah ini suatu ketika. Tak punya impian menjadi aktor, Rupert nyemplung menjajal audisi peran Ron. Sewaktu tahu kiriman untuk audisi berisi foto, formulir, dan berkas lainnya belum juga mendapat balasan, Rupert, dibantu sang ibu, membuat rekaman sendiri. Rupert memakai baju wanita menyerupai ibu guru dramanya di sekolah dan melantunkan lirik rap ciptaannya yang berisi keinginan memerankan Ron dan mengapa ia pantas mendapatkan peran itu. Satu cara yang unik, orisinal, dan kreatif.

Ketika para pemeran Harry Potter diperkenalkan pada publik satu dekade silam, Rupert Grint tak disangkal sangat menyerupai sosok Ron secara fisik, terutama rambut merahnya. Kalau pada akhirnya ia bisa memerankan Ron dengan baik, itu bukan saja karena Rupert mengidolakan Ron, tapi juga karena ia memahami luar dalam karakter Ron. “Ron sangat mirip saya. Kami sama-sama keluarga besar, jadi saya bisa memahami karakternya,” cetus Rupert. Dan jerih payahnya terbayar dengan ganjaran sebagai “Outstanding New Talent” dari Independent Press Academy’s Golden Satellite, Young Artist Special Award menganugerahi “Most Promising Newcomer”, serta nominasi “Best Newcomer” dari British Critic’s Circle berkat aktingnya di Harry Potter and the Sorcerer’s Stone.

rupert-and-others

Rupert Grint bersama DAniel Radcliffe dan Emma Watson usai terpilih sebagai pemeran utama Harry Potter. (dok.ist.)

Dari semula tak pernah punya niat menjadi aktor, Rupert banting setir setelah melihat prestasinya. Agar bisa keluar dari peran Ron, ia tak segan menjajal lagi kemampuan aktingnya. Sebelum Daniel Radcliffe dan Emma Watson mencoba peran di luar Harry Potter, Rupert lebih dulu melakukannya di Thunderpants, komedi keluarga yang mengharuskannya berperan sebagai ilmuwan belia yang jenius.

Di film kedua, Rupert kerja bareng Julie Walters dan Laura Linney di Driving Lessons. Meski digarap sutradara baru, tapi cerita dan aktingnya sangat menarik. Film independen ini jadi favorit banyak orang di beberapa festival film. Rupert menyabet nominasi Aktor Terbaik di Festival Film Internasional Moskow. Prestasi yang luar biasa mengingat latar belakangnya yang sama sekali jauh dari akting.

Rupert memikat banyak penggemar yang menyukai kemiripannya dengan Ron dan menganggapnya sebagai aktor yang paling pas memerankan salah satu karakter dalam novel JK Rowling. Dan Rupert beruntung tidak hanya menjadi pendamping sosok sahabatnya Harry, tapi karakternya pun berkembang. Terlebih memasuki masa remaja, Rowling menulis perkembangan tiga sahabat Harry-Ron-Hermione dengan apik, membuat masing-masing karakternya berkembang makin kuat. Rupert tampaknya tak mengalami kesulitan mengembangkan kemampuan aktingnya. Meski belum seberuntung Daniel Radcliffe yang kebagian porsi “mencium” 2 gadis di film ketujuh, namun keintiman Ron-Hermione sangat nyata di film terbaru, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1. Tinggal tunggu film terakhir (Part 2) untuk melihat porsi Rupert.

cherrybomb-rupert-grint-5

Rupert Grint (kanan) di Cherrybomb. (dok.ist.)

Tapi di film lain, ia sempat mencoba karakter lain dengan keintiman yang jauh lebih berani. Cherrybomb yang berseting di Belfast mengisahkan 2 remaja yang memperebutkan seorang gadis yang baru datang di kota itu. Isunya bukan lagi sihir dan sapu terbang, tapi gambaran kehidupan nyata dengan bahaya-bahaya yang mengintai para remaja; seks, narkoba, dan kekerasan. “Saya belum pernah mendorong diri saya sedemikian keras. Makanya saya sedikit khawatir melakoni Cherrybomb mengingat banyak hal terjadi pada karakternya. Tapi ini tantangan, termasuk aksen Irlandia Utara. Apalagi semua krunya berasal dari Belfast,” ungkap Rupert saat diwawancara majalah Selandia Baru, NO.

Tapi Rupert tak harus khawatir. Sambutan hangat festival film di Berlin seakan menjadi bukti Rupert bukan lagi sekadar sahabat Harry Potter. Dia melampaui karakter Ron, terus berkembang, dan terus memberi kejutan. Tahun ini Rupert merilis film Wild Target, remake film Perancis –Cible Emouvante (1993). Rupert melepaskan sihir dan main-main dengan senjata api sebagai pembunuh bayaran!

Memerankan Ron Weasley selama kurang lebih 10 tahun mengisi banyak kenangan. Karakternya berubah seiring perkembangan usia dan cerita. “Ron awalnya agak insecure, tidak merasa aman karena selalu dibayang-bayangi kakak-kakaknya. Tapi belakangan ini ia berubah, sudah lebih nyaman dengan dirinya. Saya rasa di Half-Blood Prince, Ron menemukan kepercayaan diri dari tim Quidditch, hubungan dengan gadis-gadis, pokoknya ada perubahan. Di film terbaru, Ron lebih agresif, paranoid, cemburu, dan ketakutan. Tapi semuanya menyenangkan,” aku Rupert. Seting di lokasi menciptakan satu keluarga besar yang pasti membekas hingga kapan pun. Jika ditanya tentang adegan yang paling mengena, Rupert tak segan menjawab dengan salah satu adegan di film pertama, adegan main catur, juga ketika mobil terbangnya menabrak pohon dedalu perkasa di film kedua.

Sebaliknya adegan di film Chamber of Secrets yang melibatkan laba-laba menjadi adegan paling tidak menyenangkan. “Saya benci laba-laba. Bahkan yang terbuat dari karet pun bikin saya takut. Untung sebagian pakai komputer. Tapi yang sebesar mobil malah betulan. Itu bukan adegan favorit saya,” kenang Rupert. Asal tahu saja, Rupert punya fobia terhadap laba-laba alias pengidap arachnophobia.

rupert-grint-daniel-radcliffe-harry-potter-hallows

Rupert Grint bersama Dniel Radcliffe di Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 (dok.ist.)

Masih adakah kehidupan pascaHarry? Rupert Grint sudah menjawabnya lewat beberapa peran yang ia mainkan di sela syuting Harry Potter. Dia bukan lagi bocah canggung yang hanya mendampingi Harry, tapi berkembang menjadi remaja yang tak lagi takut menunjukkan bakat untuk menyelami peran-peran lebih dewasa.

Tinggal satu film Harry Potter lagi yang akan rilis Juli tahun depan. Rupert sudah punya landasan bagus untuk lepas landas dari peran sebagai Ron Weasley. Prestasi didapat, honor bertambah. Rupert tak menyangkal penghasilannya jauh bertambah sejak main sebagai Ron. Ia bisa membelikan keluarganya sebuah rumah.

Tapi yang paling ia banggakan, ketika ia sanggup membeli mobil es krim! Jangan kaget, Rupert sejak kecil mengangankan punya mobil es krim. Jadi saat punya uang, ia langsung membelinya. Beberapa saat setelah membeli, Daniel sering meledeknya di konferensi pers. “Apa yang kamu lakukan dengan hasil main film? Jangan tanya saya, tanya Rupert –dia beli mobil es krim!” cetus Daniel sambil tertawa. Bahkan saat syuting adegan terakhir Harry Potter, ia membawa mobilnya lengkap dengan isinya. Rupert membanjiri pemain dan kru dengan es krim! “Rupert punya humor yang aneh, dia sangat eksentrik dan punya cara unik saat melakukan sesuatu. Dia seperti anak-anak berukuran besar. Saya rasa dia tak akan pernah tumbuh dewasa, satu hal yang saya suka,” aku Emma Watson mengomentari Rupert.

Biodata:
Nama lengkap: Rupert Alexander Lloyd Grint
Tanggal lahir: 24 Agustus 1988
Tempat lahir: Harlow, Essex, Inggris
Ayah: Nigel Grint, penjual memorabilia mobil-mobil balap
Ibu: Jo Grint, ibu rumah tangga
Adik: James (20), Georgina (17), Samantha (14), Charlotte (11)
Tinggi: 178 cm
Filmografi:
• Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (2001)
• Thunderpants (2002)
• Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)
• Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004)
• Harry Potter and the Goblet of Fire (2005)
• Driving Lessons (2006)
• Harry Potter and the Order of Phoenix (2007)
• Cherrybomb (2009)
• Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009)
• Wild Target (2010)
• Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 (2010)
• Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 (2011)
• Eddie the Eagle (2011)

Rupert Grint awawa :*



Rupert Alexander Grint [1] (lahir pada tanggal 24 Agustus 1988) adalah seorang aktor berkebangsaan Inggris yang dikenal karena perannya sebagai Ron Weasley dalam film-film Harry Potter.



Kehidupan awal
Grint dilahirkan di Watton-at-Stone, Hertfordshire, merupakan sulung dari lima bersaudara. Ayahnya, Nigel Grint, adalah seorang pedagang memorabilia, dan ibunya, Jo (Parsons) adalah seorang ibu rumah tangga. [2] Ia mempunyai seorang adik laki-laki, James, dan tiga adik perempuan: Georgina, Samantha, and Charlotte. Sebelum memperoleh perannya dalam film Harry Potter, dia hanya tampil untuk berperan dalam pertunjukan sekolah dan kelompok teater lokal, Top Hat Stage School. Ketika kecil, dia pernah berperan sebagai seorang ikan dalam pertunjukan yang berdasarkan pada kisah Bahtera Nuh.[3]


[sunting] Karir
Mengaku sebagai seorang fan dari seri buku Harry Potter, Grint muda tertarik untuk mendapatkan peran dalam seri film. Untuk audisi, dia mengirim video buatannya sendiri, yang di dalamnya ia berpakaian seperti guru dramanya, sambil memberikan alasan tentang keinginannya yang sangat besar untuk mendapat peran dan memenangkan casting tersebut. Setelah menyelesaikan film perdana Potter, Harry Potter and the Philosopher's Stone (dirilis di Amerika Serikat sebagai Harry Potter and the Sorcerer's Stone), dia berperan dalam film komedi Inggris, Thunderpants sebagai Alan A. Allen (2002). Pada tahun 2002, 2004, 2005, dan 2007, dia kembali berperan sebagai Ron Weasley dalam sekuel Potter, Harry Potter and the Chamber of Secrets, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Harry Potter and the Goblet of Fire dan Harry Potter and the Order of the Phoenix.

Grint juga berperan dalam kisah remaja Driving Lessons bersama Laura Linney dan Julie Walters (yang memerankan Mrs. Weasley dalam sebagian besar film Harry Potter), yang telah dirilis pada musim panas 2006.

Ia juga dikenal dalam pengisian suara radio dan televisi, dia muncul sebagai Nigel Molesworth dari serial Baggy Trousers untuk BBC Radio 4[4] and voiced Peter Pan in a BBC documentary.

Pada 9 Juli 2007, Grint dan rekannya, Daniel Radcliffe dan Emma Watson membuat cetakan tangan, kaki, dan tongkat sihir mereka di depan Grauman's Chinese Theater di Hollywood.[5]

Ketika menyutradarai Prisoner of Azkaban, Alfonso CuarĂ³n dilaporkan memperoleh kesan yang kuat bahwa Grint "sepertinya akan menjadi bintang masa depan setelah keluar dari trio Hogwarts". [6]


[sunting] Kehidupan pribadi
Pada Juli 2004, Grint lulus dari Richard Hale School, dan mengambil pelatihan GCSE di antaranya dalam bidang seni dan bahasa Jerman. Ketika sedang tidak bekerja, dia suka untuk belajar mengendarai unicycle, menggambar, dan bermain golf. Seperti Ron Weasley, dia juga mengaku bahwa ia takut terhadap laba-laba.

Dengan penghasilannya dari serial "Harry Potter", Grint membeli sebuah van es krim, dan menyatakan sambil bercanda bahwa jika karirnya jatuh setelah seri ketujuh berakhir, paling tidak ia masih memiliki van tersebut.[7]


[sunting] Penghargaan dan nominasi
Dinominasi dalam - Empire Award untuk Debut Terbaik
Pemenang dalam - Young Artist Award untuk Pendatang Baru Terbaik
Dinominasi dalam - Young Artist Award untuk pakaian terbaik
Dinominasi dalam - Phoenix Film Critics untuk pakaian terbaik
Dinominasi dalam - MTV Movie Awards untuk tim layar terbaik

[sunting] Filmografi
Tahun Judul Peran Catatan
2001 Harry Potter and the Philosopher's Stone Ron Weasley judul Amerika Serikat: Harry Potter and the Sorcerer's Stone
2002 Harry Potter and the Chamber of Secrets
Thunderpants Alan A. Allen
2004 Harry Potter and the Prisoner of Azkaban Ron Weasley
2005 Harry Potter and the Goblet of Fire
2006 Driving Lessons Ben Marshall
2007 Harry Potter and the Order of the Phoenix Ron Weasley Dirilis pada 11 Juli 2007
2008 Harry Potter and the Half-Blood Prince 21 November 2008
2009 Cheerybomb - wild target
2010 Harry Potter and the Deathly Hallows Dijadwalkan untuk dirilis pada 2010