Translate

Selasa, 07 Desember 2010

Dari Awal memang mengicar peran Ron Weasley

“RON adalah pahlawan. Dia selalu ada untuk teman-temannya -- kadang dengan cara yang tak terbayangkan. Dia juga menjadi penghibur di saat penuh tekanan, orang yang kocak. Ron akan mengesampingkan ketakutannya untuk mendukung dan melindungi orang-orang yang ia cintai. Bagi saya, itulah keberanian sejati.”

Itu yang dikatakan Rupert Grint, pemeran Ron Weasley mengenai karakter yang ia mainkan kepada Brian Sibley, penulis buku Harry Potter Film Wizardry.

Sejak awal, Rupert mengincar karakter Ron Weasley. Tidak seperti anak-anak lain yang memilih peran utama, Rupert hanya ingin peran Ron. “Saya ikut audisi karena saya pecinta buku-buku Harry Potter dan pernah menang lomba mirip Ron Weasley,” kata pemilik rambut merah ini suatu ketika. Tak punya impian menjadi aktor, Rupert nyemplung menjajal audisi peran Ron. Sewaktu tahu kiriman untuk audisi berisi foto, formulir, dan berkas lainnya belum juga mendapat balasan, Rupert, dibantu sang ibu, membuat rekaman sendiri. Rupert memakai baju wanita menyerupai ibu guru dramanya di sekolah dan melantunkan lirik rap ciptaannya yang berisi keinginan memerankan Ron dan mengapa ia pantas mendapatkan peran itu. Satu cara yang unik, orisinal, dan kreatif.

Ketika para pemeran Harry Potter diperkenalkan pada publik satu dekade silam, Rupert Grint tak disangkal sangat menyerupai sosok Ron secara fisik, terutama rambut merahnya. Kalau pada akhirnya ia bisa memerankan Ron dengan baik, itu bukan saja karena Rupert mengidolakan Ron, tapi juga karena ia memahami luar dalam karakter Ron. “Ron sangat mirip saya. Kami sama-sama keluarga besar, jadi saya bisa memahami karakternya,” cetus Rupert. Dan jerih payahnya terbayar dengan ganjaran sebagai “Outstanding New Talent” dari Independent Press Academy’s Golden Satellite, Young Artist Special Award menganugerahi “Most Promising Newcomer”, serta nominasi “Best Newcomer” dari British Critic’s Circle berkat aktingnya di Harry Potter and the Sorcerer’s Stone.

rupert-and-others

Rupert Grint bersama DAniel Radcliffe dan Emma Watson usai terpilih sebagai pemeran utama Harry Potter. (dok.ist.)

Dari semula tak pernah punya niat menjadi aktor, Rupert banting setir setelah melihat prestasinya. Agar bisa keluar dari peran Ron, ia tak segan menjajal lagi kemampuan aktingnya. Sebelum Daniel Radcliffe dan Emma Watson mencoba peran di luar Harry Potter, Rupert lebih dulu melakukannya di Thunderpants, komedi keluarga yang mengharuskannya berperan sebagai ilmuwan belia yang jenius.

Di film kedua, Rupert kerja bareng Julie Walters dan Laura Linney di Driving Lessons. Meski digarap sutradara baru, tapi cerita dan aktingnya sangat menarik. Film independen ini jadi favorit banyak orang di beberapa festival film. Rupert menyabet nominasi Aktor Terbaik di Festival Film Internasional Moskow. Prestasi yang luar biasa mengingat latar belakangnya yang sama sekali jauh dari akting.

Rupert memikat banyak penggemar yang menyukai kemiripannya dengan Ron dan menganggapnya sebagai aktor yang paling pas memerankan salah satu karakter dalam novel JK Rowling. Dan Rupert beruntung tidak hanya menjadi pendamping sosok sahabatnya Harry, tapi karakternya pun berkembang. Terlebih memasuki masa remaja, Rowling menulis perkembangan tiga sahabat Harry-Ron-Hermione dengan apik, membuat masing-masing karakternya berkembang makin kuat. Rupert tampaknya tak mengalami kesulitan mengembangkan kemampuan aktingnya. Meski belum seberuntung Daniel Radcliffe yang kebagian porsi “mencium” 2 gadis di film ketujuh, namun keintiman Ron-Hermione sangat nyata di film terbaru, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1. Tinggal tunggu film terakhir (Part 2) untuk melihat porsi Rupert.

cherrybomb-rupert-grint-5

Rupert Grint (kanan) di Cherrybomb. (dok.ist.)

Tapi di film lain, ia sempat mencoba karakter lain dengan keintiman yang jauh lebih berani. Cherrybomb yang berseting di Belfast mengisahkan 2 remaja yang memperebutkan seorang gadis yang baru datang di kota itu. Isunya bukan lagi sihir dan sapu terbang, tapi gambaran kehidupan nyata dengan bahaya-bahaya yang mengintai para remaja; seks, narkoba, dan kekerasan. “Saya belum pernah mendorong diri saya sedemikian keras. Makanya saya sedikit khawatir melakoni Cherrybomb mengingat banyak hal terjadi pada karakternya. Tapi ini tantangan, termasuk aksen Irlandia Utara. Apalagi semua krunya berasal dari Belfast,” ungkap Rupert saat diwawancara majalah Selandia Baru, NO.

Tapi Rupert tak harus khawatir. Sambutan hangat festival film di Berlin seakan menjadi bukti Rupert bukan lagi sekadar sahabat Harry Potter. Dia melampaui karakter Ron, terus berkembang, dan terus memberi kejutan. Tahun ini Rupert merilis film Wild Target, remake film Perancis –Cible Emouvante (1993). Rupert melepaskan sihir dan main-main dengan senjata api sebagai pembunuh bayaran!

Memerankan Ron Weasley selama kurang lebih 10 tahun mengisi banyak kenangan. Karakternya berubah seiring perkembangan usia dan cerita. “Ron awalnya agak insecure, tidak merasa aman karena selalu dibayang-bayangi kakak-kakaknya. Tapi belakangan ini ia berubah, sudah lebih nyaman dengan dirinya. Saya rasa di Half-Blood Prince, Ron menemukan kepercayaan diri dari tim Quidditch, hubungan dengan gadis-gadis, pokoknya ada perubahan. Di film terbaru, Ron lebih agresif, paranoid, cemburu, dan ketakutan. Tapi semuanya menyenangkan,” aku Rupert. Seting di lokasi menciptakan satu keluarga besar yang pasti membekas hingga kapan pun. Jika ditanya tentang adegan yang paling mengena, Rupert tak segan menjawab dengan salah satu adegan di film pertama, adegan main catur, juga ketika mobil terbangnya menabrak pohon dedalu perkasa di film kedua.

Sebaliknya adegan di film Chamber of Secrets yang melibatkan laba-laba menjadi adegan paling tidak menyenangkan. “Saya benci laba-laba. Bahkan yang terbuat dari karet pun bikin saya takut. Untung sebagian pakai komputer. Tapi yang sebesar mobil malah betulan. Itu bukan adegan favorit saya,” kenang Rupert. Asal tahu saja, Rupert punya fobia terhadap laba-laba alias pengidap arachnophobia.

rupert-grint-daniel-radcliffe-harry-potter-hallows

Rupert Grint bersama Dniel Radcliffe di Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 (dok.ist.)

Masih adakah kehidupan pascaHarry? Rupert Grint sudah menjawabnya lewat beberapa peran yang ia mainkan di sela syuting Harry Potter. Dia bukan lagi bocah canggung yang hanya mendampingi Harry, tapi berkembang menjadi remaja yang tak lagi takut menunjukkan bakat untuk menyelami peran-peran lebih dewasa.

Tinggal satu film Harry Potter lagi yang akan rilis Juli tahun depan. Rupert sudah punya landasan bagus untuk lepas landas dari peran sebagai Ron Weasley. Prestasi didapat, honor bertambah. Rupert tak menyangkal penghasilannya jauh bertambah sejak main sebagai Ron. Ia bisa membelikan keluarganya sebuah rumah.

Tapi yang paling ia banggakan, ketika ia sanggup membeli mobil es krim! Jangan kaget, Rupert sejak kecil mengangankan punya mobil es krim. Jadi saat punya uang, ia langsung membelinya. Beberapa saat setelah membeli, Daniel sering meledeknya di konferensi pers. “Apa yang kamu lakukan dengan hasil main film? Jangan tanya saya, tanya Rupert –dia beli mobil es krim!” cetus Daniel sambil tertawa. Bahkan saat syuting adegan terakhir Harry Potter, ia membawa mobilnya lengkap dengan isinya. Rupert membanjiri pemain dan kru dengan es krim! “Rupert punya humor yang aneh, dia sangat eksentrik dan punya cara unik saat melakukan sesuatu. Dia seperti anak-anak berukuran besar. Saya rasa dia tak akan pernah tumbuh dewasa, satu hal yang saya suka,” aku Emma Watson mengomentari Rupert.

Biodata:
Nama lengkap: Rupert Alexander Lloyd Grint
Tanggal lahir: 24 Agustus 1988
Tempat lahir: Harlow, Essex, Inggris
Ayah: Nigel Grint, penjual memorabilia mobil-mobil balap
Ibu: Jo Grint, ibu rumah tangga
Adik: James (20), Georgina (17), Samantha (14), Charlotte (11)
Tinggi: 178 cm
Filmografi:
• Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (2001)
• Thunderpants (2002)
• Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)
• Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004)
• Harry Potter and the Goblet of Fire (2005)
• Driving Lessons (2006)
• Harry Potter and the Order of Phoenix (2007)
• Cherrybomb (2009)
• Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009)
• Wild Target (2010)
• Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 (2010)
• Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 (2011)
• Eddie the Eagle (2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar