Translate

Rabu, 22 Februari 2012

Rest In Peace Arvian Purwandella

Gak kerasa ya de udah seminggu dea gak ada, udah seminggu juga gak komunikasi sama dea gak cerita-cerita sama dea, terakhir cerita kapan ya hahah taun lalu, maaf ya de tahun ini neng gak aada hubungin dea tapi tenang aja kok tiap hari neng pasti nirgim doa buat dea :') Ini ada puisi buatan temen dea untuk dea

Hujan malam ini tenang, setenang dirimu saat kusapa kemarin malam

Baju hijau tua kau kenakan

“Mau kemana?”, tanyaku

“Mau pergi”, jawabmu

“Bukankah sakit tengah kau derita? Baiknya kau diantar berkendara..”

Kau tersenyum,

Pergi lalu dengan motor hijau besarmu

Pergi dengan tenang, setenang hujan malam ini

***

Hujan malam ini tenang, setenang dirimu ketika dulu kau kutanya tentang hidup

“Setahun lalu kulihat kau baik dalam hidupmu”, kubuka bincang sore itu

“Memang. Lalu kenapa?”, kau sambut bincangku

“Mengapa kini kau begini? Tak maukah kau baik seperti dulu aku mengenalmu?”, tambahku

“Tenang saja. Aku akan kembali baik pada masanya”,

Jawabmu menutup cerita senja

Jawab yang tenang, setenang hujan malam ini

***

Hujan malam ini tenang, setenang dirimu membawa lara

Demam tinggi tak kau bagi, tekanan hebat kau rasa sendiri

Belum sempat aku menjengukmu tuk sekedar berucap:

“Teman, kau hebat. Super hebat”

Dengan tenang kau pergi pagi tadi, setenang hujan malam ini

***

Hujan malam ini tenang dalam derasnya. Tanpa petir tanpa halilintar

Hujan deras tanpa kemarahan seperti biasa, serupa tangisan dari angkasa

Melepas jasadmu yang tak lagi kembali ke kota ini

Dengan tenang, kau diantarkan menuju hidup abadi di tanah Pandeglang

Dengan tenang, setenang hujan malam ini..

(semoga tenang kau bersama-NYA)

***

#untuk teman, sahabat dan saudaraku Arvian Purwandella#

***

Adel, saranmu tentang tugas akhir yang kutanya beberapa bulan lalu, “Pengaruh Sedekah Terhadap Siksa Kubur”, tolong tanyakan ke komisi sidang di sana: layakkah diskripsikan?

Telitilah, aku rasa kau akan merasakan pengaruh besar. Siksa kubur tak kau rasa sebab ku tahu sedekah dapat jadi peredam jika memang dengan keikhlasan.

Dan kau ahli sedekah, insya Allah kau ikhlas di dalamnya. Amin.

***

Bumi Purbalingga, 16 Februari 2012

Tetap dengan senyum, dalam duka kami percaya kau bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar